Ahlakul Karimah Sebagai Fondasi Ummat


AKHLAKUL KARIMAH SEBAGAI FONDASI UMMAT
Disampaikan  oleh  M. Lukmanul  Hakim, S.Pd. I

(Founder  KODHAM)

Pada  KOL  Komunitas  Thalabul  Ilmi.

Kamis 28 Desember 2016. Pk 1

20.00-21.30 WIB

Sebaik-baik  akhlak  adalah  akhlak  Rasulullah SAW, karena beliau diutus Allah untuk menyempurnakan akhlak manuasia.  

Berkaitan dengan berbagai bentuk akhlakul karimah, Ibnu Miskawaih menunjukkan berbagai macam kebajikan sebagai berikut:

A. Kearifan

1. Pandai (al-dzaka), kecepatan dalam mengembangkan kesimpulan yang melahirkan pemahaman

2. Ingat (al-dzikru), kecepatan dan kemampuan berimajinasi

3. Berfikir (al-ta’aqqul), kemampuan untuk menyesuaikan antara ide dengan realitas

4. Kejernihan pikiran (shafau al-dzihni), kesiapan jiwa menyimpulkan hal yang dikehendaki.

5. Ketajaman dan kekuatan otak (jaudat al-dzihni), kemampuan jiwa untuk merenungkan masa lalu atau sejarah.

6. Kemampuan belajar dengan mudah (suhulat at-ta’allum), kekuatan dan ketajaman jiwa dalam memahami sesuatu.

B. Kesederhanaan

1. Rasa malu (al-haya’)

2. Senang (al-da’at)

3. Sabar (as-shabru)

4. Dermawan (al-sakha’)

5. Integritas (al-hurriyah)

6. Puas (al-qana’ah)

7. Loyal (al-damatsah)

8. Berdisiplin diri (al-intizham)

9.Optimis atau berp (husn-al-huda)

10. Kelembutan (al-musalamah)

12. Anggun berwibaWara’
C. Keberanian

1. Kebesaran jiwa

2. Tegar

3. Ulet

4.Tabah

5. Menguasai diri

6. Perkasa
D. Kedermawanan

1. Murah hati (al-karam)

2. Mementingkan orang lain (al-itsar)

3. Rela (al-nail)

4. Berbakti (al-muwasah)

5. Terbuka (al-samahah)

E.  Keadilan

1. Bersahabat

2. Bersemangat sosial (al-ulfah)

3. Silaturrahmi

4. Memberi imbalan (mukafa’ah) 

5. Baik dalam bekerja sama (syarikah) 

6. Persoalan (husn al-qadha)

7. Cinta (tawaddu)

8. Beribadah kepada Allah

9. Taqwa kepada Allah
Muhammad Iqbal menjelaskan bahwa untuk mencapai martabat manusia sempurna, manusia harus memiliki syarat syarat sebagai berikut:

1. Isyqo Muhabbat , artinya kecintaan yang sangat mendalam kepada Allah yang akan melahirkan rasa kasih sayang terhadap makhluk-makhluk-Nya.

2. Syaja’ah , artinya keberanian yang tertanam di dalam pribadi seseorang sehingga berani beramar ma’ruf nahi munkar.

3. Faqr , artinya orang yang memiliki pendirian yang teguh dan perwira sehingga mempunyai rasa kemandirian yang tinggi, tidak suka tergantung kepada orang lain.

4. Tasamuh (toleransi) , artinya semangat tenggang rasa yang ditebarkan diantara sesama manusia sehingga mencegah terjadinya konflik yang berkepanjangan.

5. Kasbi halal , artinya usaha-usaha yang sesuai dengan ketentuan agama (halal).

6. Kreatif , artinya selalu mencari hal-hal barun untuk meingkatkan kualitas kehidupan.
Ancaman Akhlak Dalam Kehidupan Modern
Yusuf Qardhawi menyebutkan bahwa paling tidak ada tiga macam ancaman terhadap akhlak manusia dalam kehidupan modern dewasa ini, yaitu 

1. Ananiyyah

Aniyah artinya individualisme, yaitu faham yang bertitik tolak dari sikap egoisme, mementingkan dirinya sendiri, sehingga mengorbankan orang lain demi kepentingannya sendiri. Orang orang yang berpendirian semacam ini tidak memiliki semangat ukhuwah Islamiyah, rasa persaudaraan dan toleransi (tasamuh) sehingga sulit untuk merasakan penderitaan orang lain. Padahal seseorang baru dikatakan berakhlak mulia tatkala ia memperhatikan nasib orang lain juga.
2. Madiyyah

Madiyyah artinya sikap materialistik yang lahir dari kecintaan pada kehidupan duniawi yang berlebihan. Hal demikian dijelaskan oleh Allah dalam Al Qur’an surat Hud (11) : 15-16 yang berbunyi :

Artinya : “Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan Sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan., Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang Telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang Telah mereka kerjakan.”

3. Naf’iyyah

Naf’iyyah artinya pragmatis yaitu menilai sesuatu hanya berdasarkan pada aspek kegunaan semata. Ketiga ancaman terhadap akhlak mulia ini hanya akan dapat diatasi manakala manusia memiliki pondasi aqidah yang kuat dan senantiasa melakukan amal ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
REFERENSI

Al-Qur’an al-Karim

Marzuki, Dr. M.Ag, Buku PAI UNY. Kumpulan Materi Aqidah Islam, Surabaya : MPPU Madani . Bandung : PT. Alma’arif. Cet. 13. Tauhid dengan Ibadah dan Akhlakul Karimah, Yogyakarta : UII Press Jogjakarta.

Zaki Mubarok Latif, dkk., 2001, Akidah Islam, Yogyakarta : UII Press.
Sumber Tulisan : 

Aris Badaruddin Thoha, S.Ag., M.Ag,

Leave a comment