Karakteristik Samama Si Jabon Merah (Anthocepalus macrophylus)


Samama adalah jenis pohon cepat tumbuh (fast
growing species) alternatif yang merupakan
tanaman endemik di sebagian kepulauan
Maluku dan Sulawesi.
Samama adalah nama daerah kayu yang
populer di daerah Maluku dimana masyarakat
setempat biasa menyebutnya Samama atau
Soulamo. Kayu Samama memiliki warna merah
jambu.
Samama sendiri memiliki bahasa latin
Anthocephalus macrophyllus (Roxb.) Havil yang
merupakan famili Rubiaceae.
Di samping Anthocephalus macrophyllus
terdapat Anthocephalus cadamba yang sudah
populer dan banyak dibudidayakan dikenal
dengan nama perdagangan Jabon dimana
kayunya berwarna putih.
Di pulau Mangole tanaman Samama
diperjualbelikan setara dengan Meranti.
Tanaman ini diklasifikasikan jenis sebagai
Pohon Raksasa yang tumbuh cepat dan
merupakan tumbuhan pioneer yang memiliki
dominasi kuat.
Penyebaran spesies pohon ini yaitu di Maluku,
Maluku Utara, Sulawesi Utara, dan Sulawesi
Tenggara.
Meskipun tanaman ini tersebar di beberapa
daerah, data mengenai produksinya jarang
sekali terdapat karena kayu ini lebih banyak
dimanfaatkan di daerah setempat sedangkan
data perdagangan kayu ini bercampur dengan
data dari kayu-kayu lain yang berbobot ringan
yang tidak dipertelakan dengan baik.
Tidak seperti kayu Jabon, Samama merupakan
komoditas yang tidak begitu populer di dunia
perdagangan kayu. Namun setelah jenis ini
berhasil disemaikan di luar habitatnya maka
Samama diperkirakan akan bersaing dengan
kayu-kayu lain karena memiliki pertumbuhan
pohon dan kualitas kayu yang lebih baik dari
Jabon.
KARAKTERISTIK TEMPAT TUMBUH
* Pohon Samama (Anthocephalus macrophyllus)
dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah
maupun hutan pegunungan rendah (0 – 1000
mdpl) dan tumbuh dalam iklim sedikit
bermusim.
* Jenis tanaman ini berdasarkan pengalaman
dapat tumbuh pada lahan marginal.
* Toleran terhadap cahaya.
* Dengan kata lain tanaman ini merupakan
tumbuhan pioneer yang mampu tumbuh normal
pada kondisi fluktuasi iklim ekstrim dan tipe
lahan kritis.
* Saat ini pohon Samama baik merah maupun
putih sudah berhasil disemai di Bandung Jawa
Barat pada ketinggian 750 mdpl dan merupakan
satu-satunya persemaian Samama pertama di
Pulau Jawa.
* Kemampuan menyerap/menahan air sangat
tinggi sehingga sesuai sebagai tanaman
konservasi daerah aliran sungai (DAS) baik di
hulu maupun di hilir.
* Apabila tidak ditebang selama 15 tahun maka
akan terjadi penyebaran alami yang sangat
dominan sehingga dapat mempercepat proses
terjadinya hutan baru.
* Melihat kesuburan tanah di pulau Jawa lebih
baik dibanding dengan daerah asalnya maka
dapat dipastikan pertumbuhan pohon Samama
mampu tumbuh lebih cepat.
Keunggulan Samama:
Kemampuan menahan dan
menyimpan air sangat tinggi
sehingga cocok untuk menahan
tanah dari bahaya erosi
Mampu menghasilkan oksigen
dalam jumlah besar
Dapat dibuat veneer dengan
standar pasar Timur Tengah,
Korea Selatan, Eropa dan
Amerika Serikat
Dapat dibuat veneer untuk Face-
Back pada produk plywood
menggantikan meranti dan kayu
alam lainnya
Log dapat dikupas dengan rotary
sederhana (Cina), konvensional
(Uroko Jepang) dan digital
(Finlandia) dan menghasilkan
veneer kualitas prima
Dapat dipakai untuk perkakas
rumah tangga, bahan bangunan
dan pertukangan
Pengolahan veneer untuk
plywood tidak ada masalah saat
proses di hot press, cold press
sampai finishing .
Kualitas kayu samama jauh
lebih baik daripada sengon dan
benuang
Manfaat lain dari Samama:
Selain diambil kayunya, kulit kayu Samama
dapat dipakai obat yang berkhasiat untuk:
– Penambah stamina
– Mengurangi rasa lelah
– Penurun kolesterol
– Penyubur kandungan
Cara mengolah untuk obat:
– Kulit kayu Samama dicuci bersih
kemudian dipotong 1 x 3 cm lalu
dijemur sampai kering
– Jika ingin digunakan ambil 5-7
potong kemudian diseduh
dengan air mendidih 1 gelas
– Biarkan sampai hangat
– Diminum pagi atau sore setelah
makan

sumber : http://cimalakahijau.blogspot.in/2014/02/samama-si-jabon-merah-anthocepalus.html?m=1

POTENSI EKONOMI PERTANIAN LANGKORONI SULAWESI TENGGARA


Lapsus oleh : M. Lukmanul Hakim
Pendamping Lapang Pemberdayaan Ekonomi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI
image

UPT Langkoroni dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang bernama La Nosa, Ketua Adat La Ode Taeso dan La Ode Maha serta Kepala Desa Induk Langkoroni yg dipimpin oleh Awaludin. 
Penduduk UPT Langkoroni, terdiri dari 200 KK yg terbagi ke dalam 2 SP yaitu SP1 dan SP2.  Komposisi penduduk terdiri dari 50% Transmigran Penduduk Setempat (TPS) dan 50% Transmigran Penduduk Asal (TPA) meliputi asal Banyuwangi, DKI Jakarta, Mojokerto dan Bali.  Hingga saat ini 30% penghuni UPT Langkoroni SP1 tetap bertahan dan 70% penghuni UPT Langkoroni masih bertahan dan maju dalam pengelolaan lahan pertanian.

Harmoni kepemimpinan di Langkotoni membawa wilayah ini menjadi penting bagi pertanian di Kabupaten Muna dan sekitarnya.
Langkoroni memiliki potensi pertanian, perikanan laut, dan potensi peternakan yang cukup bagus. 
Dibidang pertanian Langkoroni memiliki komoditi unggulan berupa : 
1. Pisang, ubi jalar, lombok,  kedelai dan sayur mayur yg sudah dikenal sampai Bau-bau
2. Sentra produksi kerupuk ubi kayu yang gurih dan tengah
3. Sentra produksi ragi sebagai bahan pembuat tape. 
4. Seni ukiran jati bali.
Dengan diperkuat kegiatan PKK, Karang Taruna dan Koperasi “Wasalabose” yang lebih menguatkan lagi posisi keberhasilan petani di Langkoroni. 
Di balik keberhasilan yang telah dicapai masyarakat petani Langkoroni masih terdapat keluhan yang belum teratasi yaitu sulitnya air bersih terutama di musim kemarau. Hal ini tentunya harus mendapat perhatian pemerintahan setempat baik dari Pemda Kabupaten, provinsi, bahkan pemerintahan pusat Jokowi melalui dinas- dinas terkait.
Terdapat beberapa sumber air yg berpotensi dialirkan ke pemukiman warga sebagai air bersih dan fungsi irigasi bagi lahan pertanian. 
Demikian yang dituturkan  M. Lukmanul Hakim dan Wahyu Nurhidayat pendamping pemberdayaan ekonomi kimtrans menakertrans RI. 
Menurut Kadis menakertrans kab. Muna LM Syarifudin, S.P, Langkoroni memang pemukiman Transmigrasi di Kabupaten Muna yang berpotensi memiliki komoditas unggulan pertanian yang dapat dijadikan ikon  andalan kabupaten Muna dan sekitarnya. 
Tunggu apalagi, yuk sama-sama kita bangun daerah kita dengan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas. 
(Redaksi Rinastkip)